Minggu, 30 April 2017

Amanah dan Janji

Amanah dan Janji



Rasulullah SAW bersabda, ''Tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak memegang janji.''

Hadis di atas penuh makna yang mengisyaratkan hal penting, yaitu tidak ada iman bagi orang yang tak amanah. Amanah dapat menyelamatkan manusia kelak di hadapan Rabb-nya. Sifat amanah dapat pula menjauhkannya dari segala bentuk kedurhakaan.

Sifat amanah seseorang menunjukkan dirinya memiliki keimanan yang kokoh dan tidak berkhianat, kepada siapa pun, termasuk terhadap Allah SWT. ''Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan kepada yang berhak menerimanya.'' (QS An-Nisaa' [4]: 58).

Rasulullah SAW mengatakan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Ada empat hal yang harus dihindari dari pribadi Muslim. Jika empat hal ini terdapat pada diri seseorang, berarti ia benar-benar murni seorang munafik.

Sedangkan orang yang menyimpan salah satunya, berarti terdapat salah satu tanda orang munafik, sampai ia meninggalkannya. ''Jika diberi amanah ia berkhianat, jika bicara berdusta, jika berjanji ia ingkar, dan jika bermusuhan ia keji.''

Menjaga amanah dan memenuhi janji merupakan syarat asasi bagi keberadaan iman dalam hati seorang hamba. ''Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janjinya.'' (QS Almu'minun [23]: 8).

Dalam kondisi kekinian, di tengah hiruk pikuk kampanye pesta demokrasi, begitu mudahnya para calon pemimpin mengobral janji. Padahal, ketika sudah terpilih, mereka memegang amanah yang besar untuk melayani kebutuhan rakyat yang dipimpinnya.

Janji politik saat berorasi harus mereka tepati karena apa yang mereka ungkapkan sudah dicatat oleh Allah SWT. ''Dan tepatilah perjanjian dengan Allah bila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah (kamu) itu, sesudah meneguhkannya, sedangkan kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu).'' (QS An-Nahl [16]: 91).

Betapa manusia telah banyak yang terjerumus ke dalam perbuatan nifak yang sangat dibenci Allah SWT. Karena, mereka diberi amanah, tapi tak dipegang dengan baik. Mereka juga berjanji, tapi tidak pernah diwujudkan.

Bahkan, banyak yang melupakan janjinya dengan Allah SWT: janji untuk berbakti, janji beribadah, janji menaati, janji melaksanakan aturan dan hukum-hukum-Nya, dan janji saat berkampanye untuk menyejahterakan rakyat.
Mudah-mudahan, para pemimpin yang akan kita pilih dapat memegang amanah dengan baik dan dapat merealisasikan janji-janji mereka saat berkampanye.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pengertian pantun

Pantun Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Lihat informasi mengenai pantun di Wiktionary . P...